Manusia sampai sekarang masih terus mempelajari planet ini, termasuk seluruh jenis makhluk yang ada di muka bumi.
Nah, ternyata, lautan menyimpan misteri yang amat luas. Banyak sekali
hewan di samudera yang diperkirakan sudah musnah sejak era dinosaurus,
ternyata masih hidup sampai sekarang.
Contohnya awal pekan ini muncul 'Naga Laut' di Amerika Serikat yang
mengejutkan ilmuwan lantaran hewan itu sulit ditemukan dalam kondisi
hidup.
Rupanya cukup banyak ikan maupun mahluk laut langka berwujud aneh
lainnya terus hidup serta sesekali muncul di permukaan air. Hewan-hewan
ini jelas berbeda dari mahluk kajian penggemar cryptozoology seperti
Loch Ness yang tidak pernah ada bukti otentik keberadaannya.
Penemuan ikan-ikan langka itu, maka tidak menutup kemungkinan jika
masih banyak biota laut dengan tampak aneh yang belum terindentifikasi
sampai saat ini.
Apa saja lima ikan paling langka yang mendadak kembali muncul di permukaan laut? Berikut rangkumannya:
1.
Naga Laut terdampar di AS
Merdeka.com - Dua peneliti konservasi laut asal
Amerika Serikat, Tyler Dvorak dan Amy Catalano, Senin lalu menemukan
spesies ikan langka berjuluk Naga Laut terdampar di pesisir pantai pulau
Catalina, Los Angeles. Ikan yang bentuknya mirip naga itu bernama
Oarfish.
"Ini sangat langka. Ditemukannya Oarfish dalam keadaan hidup atau
mati sangat menghebohkan pastinya," ujar Amy, seperti dilansir situs
Newsweek.com, Rabu, (3/6).
Diketahui, Oarfish telah ditemukan di tempat itu dua kali sejak 2013.
Oarfish sepanjang 18 kaki atau setara dengan enam meter juga ditemukan
terdampar tak bernyawa di tempat yang sama.
Oarfish terkenal dalam legenda nelayan setempat sebagai ular laut,
keberadaannya yang kerap disamakan bagai naga dalam cerita mistis. Belum
lagi ciri khas siripnya yang berwarna merah dan jambul peraknya.
2.
Ikan bertanduk muncul di Kanada
Merdeka.com - Sebuah makhluk laut aneh dan langka
kembali ditemukan, kali ini seekor jenis ikan langka bertanduk berhasil
di angkat dari laut di wilayah Kanada.
Dilansir Softpedia (22/11), seekor ikan dengan tanduk gelatin abu-abu
yang disebut 'Rhinochimaeridae' atau biasa dikenal sebagai 'chimaera
berhidung panjang' dilaporkan berhasil ditemukan dan di simpan oleh
Canadian University.
Berdasarkan lansiran tersebut, ikan jenis ini benar-benar langka dan
hanya satu spesies yang sama yang berhasil didokumentasikan sebelumnya
yang mana ditemukan di Selat Hudson.
"Ikan ini diyakini telah ada di lautan selama lebih dari 350 juta
tahun." ungkap Nigel Hussey, seorang peneliti dari Ocean Tracking
Network.
Ikan langka dengan bentuk mirip monster berhidung panjang ini
dilaporkan biasa hidup di perairan dalam, di bawah 1.000 hingga 2.000
meter dan sangat sulit untuk dijumpai apalagi ditangkap.
Jenis chimaera berhidung panjang ini sebenarnya masih memiliki
hubungan dekat dengan hiu dan ikan pari. Hal ini membuat ikan ini
memiliki ekor seperti cambuk yang beracun.
3.
Ikan zaman dinosaurus masih hidup di Pasifik
Merdeka.com - Mark Quartiano, seorang pemancing
profesional berhasil mengangkat seekor ikan purba langka dengan berat
400 kg. Ikan dengan bentuk mirip dinosaurus ini berhasil ditangkap di
perairan Florida saat dirinya memancing dengan kru TV Jepang.
Dilansir Softpedia (27/11), ikan dengan bentuk mirip hewan yang
berasal dari zaman dinosaurus ini diduga sudah ada sejak era Mesozoikum.
Mark sendiri berhasil menangkap ikan ini dilepas pantai Miami dengan
perjuangan selama berjam-jam untuk mengangkatnya ke kapal. Ketika
diukur, ikan purba ini memiliki panjang 14 kaki atau 4,26 meter dan
berbobot menakjubkan seberat 400 kg.
"Ikan ini sangat tua. Ketika kami pertama kali melihatnya, kami tidak
tahu apa itu. Itu benar-benar miliki tampak yang aneh, seperti semacam
dinosaurus," kata Mark Quartiano.
Seorang spesialis dari Florida Museum of Natural History, George H.
Burgess, mengatakan bahwa makhluk itu sebenarnya ikan pari roughtailed,
secara resmi dikenal sebagai centroura Dasyatis. Makhluk ini bisa tumbuh
hingga berat maksimal 300 kg dan memiliki ekor berbisa yang mematikan.
Ikan ini juga merupakan spesies langka yang hidup di perairan berlumpur
sedalam 1.000 kaki ( 304,8 meter).